Industri Perhotelan dan Tantangan Part-2
Industri perhotelan dan tantangan par-2 ini adalah lanjutan informasi mengenai per- hotelan yang berada di Indonesia, untuk mempersingkat waktu mari kita simak bersama informasinya. Tahun 2003 terjadi peningkatan pada usaha akomodasi / per- hotel-an di Indonesia sebesar 0,4 % dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi 10.435 usaha. Diantara usaha akomodasi tersebut, 9,47%-nya atau 988 usaha merupakan hotel berbintang. Ini berarti dibandingkan dengan tahun 2002, hotel berbintang bertambah sebanyak 28 usaha atau meningkat sekitar 2,9%.
Jika dirinci menurut propinsi, jumlah hotel berbintang di Jawa Barat mencapai 126 usaha. Propinsi Jawa Barat ini berada pada satu peringkat di atas DKI Jakarta, dimana posisi pertama diraih oleh Bali dengan umlah usaha sebanyak 130 usaha. Jumlah hotel berbintang tahun 2003 di Jawa Barat mengalami peningkatan, dari 118 hotel menjadi 126 hotel, tersebar dibeberapa kota dan kabupaten, mayoritas hotel berbintang terpusat di kota Bandung.
Dapatkan diskon 10 persen diĀ Hotel Ciwidey, atau ke Hotel di Ciwidey Bandung Selatan, booking hotel ciwidey sekarang juga ! dapatkan dengan super diskon, hubungi kami di HP 081323739973 atau dengan bbm 29E26136 atau di Telepon 022-85920070.
Dengan bertambahnya jumlah hotel berbintang di Jawa Barat menunjukan bahwa tingkat persaingan pada industry tersebut relative tinggi. Secara rinci banyaknya hotel berbintang berdasarkan jenis dan klasifikasinya .
Industri Perhotelan dan Tantangan Part-2
Industri per-hotel-an di Indonesia menghadapi berbagai macam masalah. Terjadi pemboman di Bali pada bulan Oktober 2002 yang menewaskan hampir 200 orang dan mencelakai berates-ratus orang wisatawan menyebabkan turunnya jumlah wisata yang datang ke Bali secara drastic, hingga mencapai 30% sampai 40% (BPP PHRI 2003).
Terjadinya perang Irak dengan Amerika pada awal tahun 2003 juga, mempengaruhi tingkat penghunian kamar, terutama hotel berbintang lima sebesar 15% sampai 35%. Penurunan ini lebih cepat dibandingkan dengan dampak yang terjadi pada pasca ledakan Bom di Bali karena timbulnya aksi boikot terhadap produk-produk Amerika Serikat dan pengusiran terhadap warga Amerika Serikat dan Inggris di seluruh tempat di Indonesia. Keadaan ini diperburuk pula oleh timbulnya virus SARS ( Sever Acute Resipiratory Syndrume) yang dimulai sekitar April 2003 yang merupakan wabah epidemic yang melanda dunia terutama pada Negara Hongkong, Singapure, Malaisyia, Cina, Kanad, dan beberapa Negara di Eropa lainnya. Situasi ini memicu lemahnya kondisi perhotelan di Indonesia.
Kondisi inipun terjadi pada industry perhotelan di Jawa Barat. Lesunya industry perhotelan dan tingginya tingkat persaingan menimbulkan penurunan pertumbuhan tingkat penghunian kamar serta pertumbuhan jumlah tamu hotel, khususnya pada hotel bintang lima dan empat di Jawa Barat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan loyalitas pada hotel bintang empat dan lima di Jawa Barat.
Jangan tunda lagi Booking Hotel Ciwidey sekarang juga, letak dari emte highland resort di depan kawah putih jadi kami sebut Hotel Ciwidey Kawah Putih, harga / rate Sewa Hotel Ciwidey sangat terjangkau dan ada diskon 10 % untuk week day, hubungi kami di HP 081323739973 atau dengan bbm 29E26136 atau di Telepon 022-85920070.
Dengan lesunya industry perhotelan ini, pelaku bisnis hotel harus tetap mempertahankan komunitas bisnisnya dan berusaha mencari peluang dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan agar mereka tetap berusaha di bisnis ini. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh pelaku bisnis hotel tersebut ialah membangun loyalitas pelanggan dengan mempertahankan pelanggan yang ada sehingga mereka loyal dan tidak pindah ke pesaing lainnya.
Industri Perhotelan dan Tantangan Part-2
Kandampully dan Suhartono menyatakan loyalitas pelanggan dapat berbentuk dengan pemberian fasilitas kamar yang superior serta didukung oleh pelayanan secara individual kepada pelanggan hotel. Sedangkan Bowen dan Chen menyatakan pelanggan hotel yang loyal belum tentu memiliki komitmen yang tinggi terhadap hotel tersebut.
Pembentukan loyalitas dapat dilakukan dengan menciptakan nilai dimana nilai yang diterima pelanggan merupakan perbandingan antara manfaat pelanggan total dengan biaya pelanggan total ( Storbacka and Lehtinen ; 2001).
NIlai pelanggan total merupakan seperangkan manfaat yang dikegendaki pelanggan dari suatu produk atau jasa yang diberikan, sedangkan biaya pelanggan total merupakan seperangkat biaya yang dikeluarkan pelanggan dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan dan membuang suatu prodak atau jasa.
Oleh karena itu nilai yang diterima pelanggan akan berbeda-beda bagi tiap pelanggan, mengingat harapan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa pun akan berbeda-beda. Dengan demikian, semakin besar manfaat yang dirasakan pelanggan dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkannya, akan semakin besar nilai yang akan diterima pelangga tersebut.
Apabila nilai pelanggan tersebut lebih besar daripada pesaing maka akan menciptakan nilai pelanggan yang superior. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan nilai superior bagi para Pelanggan.
Disini tempatnya Hotel Ciwidey Murah, untuk sampai ke hotel ciwidey disini infonya Rute ke Hotel Ciwidey, letak dari hotel ciwidey adalah Hotel Ciwidey di Bandung Selatan, hubungi kami di HP 081323739973 atau dengan bbm 29E26136 atau di Telepon 022-85920070.
0 Komentar